Minggu, 12 Februari 2012

Aku


Aku adalah keberadaan yang fana. Kebanyakan orang Indonesia menyebutku Kentut. Ketika ada sebentuk gas berbau tidak sedap yang keluar dari lubang dubur seseorang, Aku lahir.

Aku adalah Dewa. Dewa Onani. Ketika ada laki-laki di dunia ini yang onani dan secara tidak sengaja menelan spermanya sendiri, Aku lahir.

Aku adalah Kencing. Ketika kandung kemih seseorang terasa penuh, rahim ibuku berkontraksi. Ketika ia sedang terbirit-birit bergegas ke balik pohon, air ketuban ibuku pecah. Ketika raut wajahnya berubah lega dan, barangkali, sesekali bergidik dan gemetar, Aku lahir.

Aku adalah Upil. Kau mungkin menyangkalnya, tetapi membawaku ke dunia dari rahim yang berbulu adalah salah satu kegiatan favoritmu yang kau lakukan diam-diam. Kau malu jika orang lain memergokimu sedang hamil Aku. Aku lahir dengan iringan napas lega, kemudian terabaikan.

Aku adalah Iblis. Iblis yang iri. Aku membuat orang yang mencintaimu mengernyitkan kening dan mempertimbangkan kembali rasa sayangnya kepadamu ketika ia melihat matamu. Benar, mata adalah tempatku bersemayam sebagai janin. Dengan bantuan cermin dan dengan pengorbanan matamu yang memerah, Aku lahir. Aku adalah Belek.

Kau tidak sadar sudah mengandungku. Kau membawaku ke mana-mana. Kehamilanku tidak kasat mata. Kau melahirkanku di kamar mandi dengan siraman air yang seketika itu juga membunuhku. Aku adalah Daki.

Di suatu tempat orang menyebutku Congek, di tempat lain orang menyebutku lain. Aku membuat kesal ibuku bahkan sebelum Aku dilahirkan. Aku tidak bisa dilahirkan dengan tangan kosong. Substansi putih merekat sialan itu membangunkanku paksa dari tidur abadiku. Mata setengah terpejam dan bibir agak sumbing dan sedikit rasa sakit, kemudian Aku lahir.

Tidak ada satupun yang maya dari keberadaanku. Aku sangat nyata. Aku mengintai, menunggu, mencari jalan keluar dari dalam usus besar. Jika ibu mengandungku, ia akan sakit. Jika ia melahirkanku, ia senang. Senang karena akhirnya ia bisa menyingkirkan haram jadah yang melilitkan perutnya ini. Aku tidak bisa dilahirkan sembarangan, orang butuh ruangan khusus, tenaga ekstra, ketabahan. Bahkan setelah Aku lahir, orang-orang menggunakan namaku untuk mengumpat. Ketika terdengar gumaman tak yakin: “hhmmmggg”; “uurrrggh”; “cropoot”; “brobooot”; “cemplung”; “pyuk”; Aku lahir. Aku adalah Tai.

Aku adalah Iler. Mudah untuk memproduksiku. Aku lahir di dalam tidur, meninggalkan hanya noda gelap hina yang kauhindari padahal adalah darah dagingmu sendiri.

Siapakah Aku? Pertanyaan itu untukmu. Karena itu bukan pertanyaan retoris (yang menurut sebagian orang tidak perlu dijawab), bukan pula pertanyaan untuk mengetes (yang mana sang penanya mengetahui jawabannya lebih baik dari siapapun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar